Kamis, 16 Desember 2010

Bepe-20 Still A Legend..!!!



Demikian, salah satu isi spanduk yang terlihat dilayar tivi sewaktu laga penyisihan piala AFF Indonesia kontra Thailand. Menjadi menarik buat saya karena ditengah-tengah pujian dan sorotan yang ramai diberikan kepada duet pemain naturalisasi di lini depan timnas, sekelompok fans seolah ingin mengingatkan bahwa Indonesia masih punya sosok yang tak kalah pentingnya memberikan peranan dalam keberhasilan timnas yang sejauh ini sudah sukses melangkah ke semifinal.

Bambang Pamungkas, sosok nama yang yang tidak asing bagi penggila sepakbola nasional, "pemilik permanen" posisi lini depan tim nasional selama lebih kurang satu dasawarsa terakhir. Mengawali karir sepakbola profesional di salah satu klub Belanda, namanya mulai meroket setelah memperkuat Persija dan semakin mencapai puncak ketenaran ketika sukses di Liga Malaysia meraih "treble" bersama Selangor FC.

Pemilik rekor gol terbanyak bersama tim nasional ini punya lompatan yang tinggi meski secara fisik postur tubuhnya tidak terlalu tinggi yang konon berkat kesukaanya berlatih melompat dengan menginjak-injak bola tenis, kejelian dalam memberikan umpan bagi rekan setimnya serta visi penguasaan bola yang cukup bagus adalah sederet kekuatannya.

Tidak pernah absen ketika tim nasional memanggil, profesionalitasnya juga ditunjukkan dengan selalu memberikan kemampuan terbaik ketika dipercayakan, jarang pula terdengar dirinya mendapat kartu kuning atau bahkan kartu merah yang menandakan pemain ini cukup santun dan cocok menjadi role-model bagi pesepakbola muda di negeri ini. Ketika tau bahwa dirinya saat ini tidak lagi menjadi pilihan nomor satu di lini depan tim nasional tidak ada kata keluhan bahkan dukungan diberikannya lewat pujian kepada pilihan yang dibuat oleh pelatih.

Mengawali penampilan di ajang Piala AFF 2010 dengan turun kurang dari 10 menit terakhir lawan Malaysia tidak melunturkan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi negaranya dan boleh dilihat meski tidak menyumbang gol tapi pegerakannya menyambut umpan silang Oktovianus Maniani membuat dirinya menarik perhatian bek-bek lawan dan membiarkan Irfan Bachdim yang tanpa pengawalan bebas menceploskan bola.

Grafik permainan sang penyerang makin mencuat dalam laga terakhir penyisihan grup. Melawan Thailand yang sudah unggul 1-0 dan kurang berkembangnya permainan Irfan Bachdim membuat dirinya dimasukkan dengan harapan dapat memberikan perubahan dan itu terbukti. Mengambil tugas sebagai eksekutor pinalti dihadapan puluhan ribu suporter bukanlah beban yang ringan, butuh mental baja untuk mengatasi tekanan-tekanan itu. Seperti yang kita tau salah satu kelemahan timnas adalah faktor mental dalam mengatasi tekanan dan Bepe-20 menunjukkan bahwa kita bisa mengatasi tekanan tersebut. Tidak hanya 1 malah 2 penalti yang dieksekusinya dengan sempurna. Hanya pemain spesial yang bisa melakukan hal tersebut dan tentulah berkat banyaknya pengalaman yang diperolehnya.

Kini, usianya tidak muda lagi dan cukup ironis dengan semua yang selama ini sudah diberikannya kepada timnas belum ada gelar bergengsi tingkat internasional yang bisa dipersembahkan. Sang pemain sendiri sudah mengisyaratkan bahwa ajang Piala AFF ini mungkin adalah turnamen internasional terakhir yang diikutinya. Wajarlah jika kita melihat motivasinya dilapangan yang semakin berlipat ketika diturunkan. Semoga Bepe-20 The Legend bisa mengakhiri dengan indah penampilan internasionalnya bersama timnas dengan sebuah gelar juara AFF Cup

Tulisan ini dipersembahkan sebagai salah satu dukungan yang bisa saya berikan, bisa jadi wujud pelampiasan saya yang sampai sekarang belum pernah menyaksikan timnas bertanding langsung di Gelora Bung Karno :(. Jika ada yang menduga saya adalah fans Persija karena membuat tulisan ini, anda salah besar, saya juga bukan fans fanatik Bambang Pamungkas, hanya seorang penikmat sepakbola biasa yang sangat ingin melihat Bepe-20 dkk mengangkat tinggi-tinggi piala supremasi sepakbola tertinggi di Asia Tertinggi dihadapan ratusan juta penduduknya untuk memberikan isyarat dan bukti bahwa bangsa ini mampu bangkit dari keterpurukan yang pernah dialami. TERBANGLAH TINGGI GARUDAKU..!!!

Ole"2O"Solskjaer adalah legenda Manchester United dan tak salah bukan kalau saya menganggap Bambang"20"Pamungkas adalah legenda tidak hanya bagi Persija tapi juga bagi Republik Indonesia tercinta ini.

Penulis : fans PSMS Medan, Manchester United, Inter Milan, dan tim nasional Indonesia

2 komentar: